Senin, 26 November 2012

Dunia menjadi ujian bagi manusia


Sesungguhnya Allah menciptakan dunia ini untuk tempat ujian. Allah ingin menguji hamba-Nya, siapakah yang pantas menjadi kekasih-kekasih Allah dan siapakah yang tidak pantas menjadi kekasih-kekasih Allah.

Sesungguhnya Allah mencipkan dunia ini sebagai tempat ujian. Allah ingin menguji siapakah yang pantas dikirim ke surga-Nya dan siapakah yang pantas dikirim ke neraka-Nya.

Sesungguhnya Allah menciptakan dunia ini sebagi tempat ujian. Orang yang sukses, orang yang berhasil di dunia ini, yaitu orang-orang yang menghabiskan umurnya untuk taat kepada Allah SWT. Dan sesungguhnya orang-orang yang gagal adalah orang-orang yang menghabiskan umurnya untuk maksiat kepada Allah SWT.

Manusia-manusia itu diciptakan oleh Allah, bertempat di bumi Allah, mengetahui sesungguhnya segala nasibnya yang menentukan adalah Allah, tidak bisa hidup kecuali dihidupkan oleh Allah, tidak bisa mati kecuali dimatikan oleh Allah, 24 jam selalu berhajat kepada Allah, ketika masih kecil berhajat kepada Allah, di dunia selalu berhajat kepada Allah, di akhirat berhajat kepada Allah, tetapi aneh, mereka yang selalu berhajat kepada Allah, selalu butuh kepada Allah, menyibukkan diri siang dan malam dalam perbuatan-perbuatan yang menjadikan Allah SWT murka kepada dirinya. Inilah musibah yang besar bagi manusia.

Semestinya setelah manusia menyadari itu, mengetahui bahwa dirinya adalah hambanya Allah, bertempat di buminya Allah, yang menentukan nasibnya adalah Allah, seharusnya siang dan malam yang difikirkan manusia adalah mencari ridho Allah, sehingga ia ditolong oleh Allah di dunia dan akhirat. Itulah pemikiran orang-orang yang sayang pada dirinya, pemikiran orang-orang yang dalam hatinya ada nur dari Allah SWT. Kesuksesannya, kepuasannya bila ia taat kepada Allah, kesusahannya bila ia mengabaikan ketaatannya kepada Allah SWT.

 Karena itu, hendaknya kita evaluasi diri kita masing-masing, sudah berapa tahunkah kita hidup di dunia ini. Siang dan malam kita dilihat oleh Allah. Setelah beberapa tahun kita hidup di dunia ini, apakah Allah ridho kepada kita atau Allah murka kepada kita.

Sebentar lagi kita akan dipanggil oleh Allah SWT., dengan demikian hendaknya kita selalu mengadakan persiapan untuk menghadap-Nya. Kita fikirkan, apakah kita menghadap Allah dengan mendapat ridho-Nya atau tidak.

Orang beriman di dunia ini terikat oleh dua perkara, terikat memikirkan dosa-dosanya, apakah dosa-dosanya telah diampuni Allah atau belum dan amal-amalnya yang telah lalu apakah diterima Allah atau tidak. Terikat dengan memikirkan perkara-perkara yang akan datang. Sisa-sisa umur yang akan datang, apakah bisa berpegang kepada agama Allah atau tidak, karena banyak orang yang asalnya lurus jadi belok, asalnya sholeh jadi toleh, asalnya iman jadi kufur, asalnya hatinya menghadap kepada Allah menjadi berpaling dari perintah-perintah Allah.

Untuk itu hendaknya kita selalu berdoa kepada Allah SWT sebagaimana doa yang diajarkan Baginda Nabi SAW.: "Wahai Allah yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku atas agama-Mu".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar