Sesungguhnya Allah
menciptakan dunia ini untuk tempat ujian. Allah ingin menguji hamba-Nya,
siapakah yang pantas menjadi kekasih-kekasih Allah dan siapakah yang tidak
pantas menjadi kekasih-kekasih Allah.
Sesungguhnya Allah
mencipkan dunia ini sebagai tempat ujian. Allah ingin menguji siapakah yang
pantas dikirim ke surga-Nya dan siapakah yang pantas dikirim ke neraka-Nya.
Sesungguhnya Allah
menciptakan dunia ini sebagi tempat ujian. Orang yang sukses, orang yang
berhasil di dunia ini, yaitu orang-orang yang menghabiskan umurnya untuk taat
kepada Allah SWT. Dan sesungguhnya orang-orang yang gagal adalah orang-orang
yang menghabiskan umurnya untuk maksiat kepada Allah SWT.
Manusia-manusia itu
diciptakan oleh Allah, bertempat di bumi Allah, mengetahui sesungguhnya segala
nasibnya yang menentukan adalah Allah, tidak bisa hidup kecuali dihidupkan oleh
Allah, tidak bisa mati kecuali dimatikan oleh Allah, 24 jam selalu berhajat
kepada Allah, ketika masih kecil berhajat kepada Allah, di dunia selalu
berhajat kepada Allah, di akhirat berhajat kepada Allah, tetapi aneh, mereka
yang selalu berhajat kepada Allah, selalu butuh kepada Allah, menyibukkan diri
siang dan malam dalam perbuatan-perbuatan yang menjadikan Allah SWT murka
kepada dirinya. Inilah musibah yang besar bagi manusia.
Semestinya setelah
manusia menyadari itu, mengetahui bahwa dirinya adalah hambanya Allah,
bertempat di buminya Allah, yang menentukan nasibnya adalah Allah, seharusnya
siang dan malam yang difikirkan manusia adalah mencari ridho Allah, sehingga ia
ditolong oleh Allah di dunia dan akhirat. Itulah pemikiran orang-orang yang
sayang pada dirinya, pemikiran orang-orang yang dalam hatinya ada nur dari
Allah SWT. Kesuksesannya, kepuasannya bila ia taat kepada Allah, kesusahannya
bila ia mengabaikan ketaatannya kepada Allah SWT.
Karena itu, hendaknya kita evaluasi diri kita
masing-masing, sudah berapa tahunkah kita hidup di dunia ini. Siang dan malam
kita dilihat oleh Allah. Setelah beberapa tahun kita hidup di dunia ini, apakah
Allah ridho kepada kita atau Allah murka kepada kita.
Sebentar lagi kita
akan dipanggil oleh Allah SWT., dengan demikian hendaknya kita selalu
mengadakan persiapan untuk menghadap-Nya. Kita fikirkan, apakah kita menghadap
Allah dengan mendapat ridho-Nya atau tidak.
Orang beriman di
dunia ini terikat oleh dua perkara, terikat memikirkan dosa-dosanya, apakah
dosa-dosanya telah diampuni Allah atau belum dan amal-amalnya yang telah lalu
apakah diterima Allah atau tidak. Terikat dengan memikirkan perkara-perkara
yang akan datang. Sisa-sisa umur yang akan datang, apakah bisa berpegang kepada
agama Allah atau tidak, karena banyak orang yang asalnya lurus jadi belok,
asalnya sholeh jadi toleh, asalnya iman jadi kufur, asalnya hatinya menghadap
kepada Allah menjadi berpaling dari perintah-perintah Allah.
Untuk itu hendaknya
kita selalu berdoa kepada Allah SWT sebagaimana doa yang diajarkan Baginda Nabi
SAW.: "Wahai Allah yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku atas
agama-Mu".